Terdengar suara keributan dari rumah Pak RT. Ternyata pangkal
keributan berasal dari Burhan, preman komplek yang memang terkenal suka
bikin ribut.
" Saya tidak mau tahu! Pokoknya KTP saya harus
jadi. Pak RT ini sudah dipilih warga untuk melayani warganya! Saya ini
warga Pak RT!", ujar Burhan tersungut-sungut.
"Saya bisa saja Bur
bantu bikinin kamu KTP. Itu urusan mudah. Tapi kamu yg bener aja dong!
Masa mau suruh saya nulis 'demonstran' di kolom Pekerjaan kamu!", balas
Pak RT tak mau kalah.
"Saya ga punya pilihan lain pak! Kerja saya
memang tukang demo! Saya bisa bayar berapa saja yang Pak RT mau!
Gampang itu. Heh, pak asal bapak tahu, setiap ada momen pilkada gini,
saya malah giat-giatnya bekerja! Kemarin saya dapat 100 juta buat
kerahkan massa demonstrasi", Burhan lantang berbicara.
"Terserah
kamu lah, Bur. Yang jelas saya ga bisa tulis Demonstran di kolom
pekerjaan kamu. Kamu lebih baik cari pekerjaan lain atau tunggu calon
Gubernur yang kamu dukung itu melegalkan 'demonstran' sebagai pekerjaan
yang sah di Kota ini"
Burhan lalu cabut dari Rumah Pak RT, sambil
bersumpah bahwa sampai Lebaran Kuda ia tak akan memakan biji kuda
sampai ia berhasil membuat Pak RT menuliskan 'Demonstran' di kolom
pekerjaan KTPnya. Sumpah ini lalu dikenal sebagai 'Sumpah Biji Kuda'.
No comments:
Post a Comment
Kalo mau komen pake bahasa yang santun dan sopan ya saudara-saudari!