Tuesday, September 17, 2013

Review The Conjuring

Haaai!

Kali ini gue mau nulis sedikit review tentang film yang menurut orang paling serem di tahun 2013 ini, The Conjuring. Jadi gini, dini hari tadi gue nyobain nonton The Conjuring via DVD sendirian. Karena dari jaman-jaman liburan lebaran kemaren gue udah pengen banget nonton tapi ga kesampean juga sampe akhirnya ilang peredarannya di bioskop.



Gue emang suka nonton film horor atau misteri gitu, karena.. emm.. ya emang seru aja sih nonton film horror. Hahaha. Jadi gue ngerasa tergelitik ketika denger komentar orang-orang yang nganggep film Conjurin ini serem abis bahkan website rating film macem RottenTomatoes.com bisa ngasih nilai yang bagus untuk film ini.

Oke, jam setengah tiga pagi, gue mulai menonton film ini setelah selesai nonton berita-berita update hari itu di Trans 7. Gue nonton sendirian, karena abang ipar gue ternyata udah nonton duluan jadi dia tidur, ga nemenin gue. Bagi gue nonton sendiri atau berdua atau bertiga atau rame-rame bukan jadi soal. Justru malah lebih asik nonton film horor sendirian karena ga bakalan keganggu sama teriakan-teriakan kaget penonton lain, jadinya kita bisa lebih khusyuk dalam mengamati setiap adegan.

Oke. Setengah jam pertama gue nonton film ini, gue emang cukup kebawa atmosfir film ini yang apik. Jujur sih gue sempet kaget sekali pas Caroline diajak main petak umpet di ruang bawah tanah itu. Sekali itu doang gue kaget. Asli. Pas tiba-tiba ada tangan yang tepok tangan muncul di belakang Caroline. Tapi atmosfir itu keganggu setelah kemunculan makhluk gaib di atas lemari. Setelah itu... Buyaaar semua. Padahal film belom setengahnya main.

Entah kenapa, ini ga sesuai dengan ekspektasi gue tentang unsur film horor yang asik. Setelah kemunculan muka makhluk gaib yang nyerang salah satu anak perempuan itu, gue udah males banget nonton The Conjuring ini. Film itu terlalu jelas menampilkan perwujudan makhluk gaib yang enggak serem sama sekali. Interpretasi penonton tentang makhluk gaib (yang justru bisa lebih serem) malah diterjemahkan blak-blakan banget oleh sutradara sehingga letupan-letupan adrenalin penonton yang nebak-nebak secara subjektif tentang perwujudan makhluk gaib itu jadi enggak ada sama sekali. Buyar. Hilang.

Hal lain yang bikin kecewa berat adalah pengeksekusian ending film. Akhir film ini terlalu "mudah" bagi film yang sudah mengkonstruksikan cerita awal yang demikian ribet dan rumit. Ending film ini ga mengakhiri misteri apapun yang diceritakan di awal film. Entah ini adalah strategi produser film yang menginginkan lanjutan film ini jadi The Conjuring 2 kaya tren film Hollywood sekarang-sekarang ini, tapi akhir film ini sungguh tidak layak dijadikan ending. Oke, kalo film ini based on true story tetep aja film ini kurang menarik karena sebenernya dengan ending yang seperti itu, film ini justru baru dimulai ketika si Lourraine lagi ngejemur seprei dan tiba-tiba mendung, terus salah satu sprei terbang dan ngebentuk badan, terus tiba-tiba ada makhluk gaib di kamar dan ngerasukin Caroline, si Ibunya anak-anak. Disitulah menurut gue film The Conjuring ini baru bener-bener mulai, seolah konstruksi awal yang dibangun di awal cerita gak guna sama sekali.

Selesai nonton, kira-kira jam setengah lima pagi. Gue solat subuh, terus bobo sambil kesel. The Conjuring sama bikin keselnya ketika gue nonton film Insidious yang juga digadang-gadang film paling serem dan nyatanya enggak serem sama sekali.

Judul Film: The Conjuring
Sutradara: James Wan
Tahun Film: 2013
Produser: Peter Safran, Rob Cowan, Tony DeRosa-Grund
Genre: Horror, Mystery
Pemain: Patrick Wilson, Vera Farmiga, Ron Livingston
Durasi: hampir dua jam.

Nilai: 7.6/10

No comments:

Post a Comment

Kalo mau komen pake bahasa yang santun dan sopan ya saudara-saudari!