Wednesday, June 26, 2013

Passion

Beberapa hari ini gue amat sangat banyak belajar dari kehidupan tentang passion dan pengaruhnya dengan kehidupan. Banyak temen-temen gue yang melakukan sesuatu yang amat sangat berseberangan dengan passion mereka, justru karena menginginkan agar tuntutan-tuntutan sosial yang dibebankan kepada mereka bisa terlaksana. Sah-sah aja sih, ga ada yang salah. Tiap orang kan dibesarkan dalam lingkungan dan latar belakang yang berbeda juga. Gue adalah salah satu orang yang begitu. Orangtua gue selalu menuntut gue untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan, bukan yang gue inginkan. Masuk UI, Wisuda, dan sebagainya adalah salah satu tuntutan-tuntutan yang kenyang banget gue lahap.

Tapi, gue pikir, ini saatnya gue jalanin hidup gue dengan passion gue sendiri. Umur gue bukan umur anak-anak lagi yang harus terus nurut dituntut. Sixto Rodriguez, seorang musisi dari Amerika, adalah salah satu contoh bagaimana dia melakukan sesuatunya dengan passion yang tulus. Melakukan apa yang dia cintai, dan mencintai apa yang ia lakukan. Walaupun doi terkenal, doi tetap milih hidup sederhana dan menjadi pekerja keras disamping (ketimbang) hidup bergelimang harta, punya rumah bagus, dikenal sebagai musisi superstar. Atau kisah Alexander Supertramp, seorang hipster yang memilih jalanan untuk menempa hidupnya setelah selesai bermanja-manjaan dengan fasilitas yang diberikan orangtuanya.

Kadang, passion sedikit diatas ambisi. Orang-orang yang penuh ambisi hanya menjalani hidup mereka dengan target-target-target dan target tanpa bisa menikmati setiap detik hidupnya. Passion, adalah bentuk metafisik. Lo emang ga pernah bisa ngeliat bentuk realnya passion. Dia cuma bisa lu rasain ketika lu ketemu dengan seseorang. Jadi, maklumin aja kalo susah dipahamin.

Gue mikir, Teater dan menulis adalah salah satu passion terbesar gue. Fotografi dan filsafat adalah skill gue. Sisanya, biar gue temuin orang-orang yang bisa membuat gue belajar secara informal, karena gue muak dengan sistem edukasi formal yang makin lama makin kaya tai kucing. Menyenangkan sekali kalo bisa bertemu orang-orang dan selalu menempatkan diri sebagai orang paling bego sedunia, karena gue bisa menyerap semua pengetahuan-pengetahuan mereka tanpa terlihat sebagai orang yang-tau-segalanya.

Ini gue. Ini tulisan gue. Ini hidup gue.

*Lo ada masalah?*

No comments:

Post a Comment

Kalo mau komen pake bahasa yang santun dan sopan ya saudara-saudari!