Wednesday, April 17, 2013

Blogging dan Tumblr

Seriously, komunitas pengguna tumblr di kampus menurut gue harus diperbanyak. Begini, blogging adalah cara paling mudah dan paling jujur (menurut gue) sih untuk merefleksikan diri. Well, bagi yang berpikir bahwa media micro-blogging macem Twitter adalah wadah satu-satunya yang paling jujur dan paling mendekati kebenaran tentang mengenali kepribadian orang lain, gue sih ga terlalu mempersalahkan. Tapi, at least, gue sendiri bisa menyangkal argumen itu karena beberapa twit gue cuma pencitraan atau bisa dibilang semacam misrecognition act. Supaya orang salah mengenali kepribadian gue. Atau orang salah mengenali apa yang sebenernya sedang gue lakukan/rasain. Bagi kebanyakan orang Indonesia, apalagi anak-anak kampus yang doyan banget gosip, paling gampang bagi gue menjadikan mereka target. Karena apa? Karena mereka terlalu bangga dengan apa yang mereka lihat, walaupun hanya permukaan, tanpa ada niat untuk mempertanyakan atau sekadar mencari jawaban dari sumber pertama. Begitulah.

Karena kebutuhan itulah, menurut gue harusnya dalam scoop kecil seenggaknya anak-anak di FIB UI atau anak-anak Agora masing-masing memiliki media blog sendiri. Nah bagi gue, Tumblr punya keragaman komunitas yang luas dan lebih punya keasikan yang unik ketimbang media blogging lainnya seperti Blogspot atau Wordpress. Nah, untuk itu harusnya tiap orang di FIB atau seenggaknya tiap Badan Otonom mahasiswa macem BEM itu punya akun tumblr sendiri. Post everything they wanna post and everything they like. Peduli setan orang mau ngomong apa. Tapi sayangnya, ga banyak anak-anak kampus yang melek teknologi dan punya kebiasaan nulis (curhat) atau sekedar menghabiskan waktu untuk cari-cari inspirasi/informasi di Internet. Well, I’m not a geek who spent most of my time in front of my PC tapi seenggaknya lu bakal mengerti bahwa di jaman sekarang, internet bukan sekedar penemuan biasa tapi udah menjadi penemuan yang luar biasa berdampak bagi hidup dan perkembangan lu.

Sayang banget kan kalo misalnya komunitas-komunitas kaya Markas Sastra, Teater Sastra, Sastra FC, BEM, DPM, dsb engga memaksimalkan media blogging untuk berbagi informasi atau inspirasi padahal menurut gue kebutuhan untuk mendapatkan informasi itu udah sebegitu banyaknya, berbanding lurus dengan media untuk menyediakan informasi juga sama banyaknya. Sayang banget kalo mereka punya banyak arsip dokumen-dokumen atau materi-materi bagus yang bisa bikin kita semakin dekat dan mudah mengakses ilmu pengetahuan tapi mereka masih kaya orang abad pertengahan, ketik-print-tempel. Kurang-kurangin lah penggunaan kertas. Katanya Go Green Agent. *Waelah*

Selain komunitas-komunitas formal kemahasiswaan gitu seenggaknya kita bisa buat semacam komunitas independen yang didasari selera tiap-tiap orang. Ya gak sih, daripada lu gosipin orang sesuatu yang ga jelas, mendingan lu aktif blogging. Kasih dikit inspirasi kek ke orang-orang. Seenggaknya hidup lu ga sampah-sampah amatlah. Mungkin gue kurang banyak blog walking juga kali ya, jadi ga terlalu banyak ngeliat postingan anak-anak kampus yang keren-keren. Atau emang mereka terlalu naive ngeliat media blog ini sebagai sesuatu yang mahal atau terlalu menyita waktu? Atau mereka gabisa nulis? Aaah, masa anak “Sastra” gabisa nulis sih..

Ya, menurut gue sih tetep balik lagi ke khitah manusianya masing-masing. Tergantung selera. Ga bisa juga gue maksain pendapat gue ke orang lain. Tapi setidaknya gue cuma ngasih pendapat gue. Gini lho, Tumblr. Asik. Kalo lu mau, yuk kita bikin komunitas Tumblr gitu. Semacam Geng Perkumpulan Pemuja Ina dan Inu. Hahaha. Namun dari kesemuanya itu, poin gue cuma satu sih: Cobalah mulai ngeblog apapun medianya.

*Cheers*

(Tumblr, 16 April 2013 Jam 05.10 WIB)

No comments:

Post a Comment

Kalo mau komen pake bahasa yang santun dan sopan ya saudara-saudari!