Seriously, komunitas pengguna tumblr di kampus menurut gue harus
diperbanyak. Begini, blogging adalah cara paling mudah dan paling jujur
(menurut gue) sih untuk merefleksikan diri. Well, bagi yang berpikir
bahwa media micro-blogging macem Twitter adalah wadah satu-satunya yang
paling jujur dan paling mendekati kebenaran tentang mengenali
kepribadian orang lain, gue sih ga terlalu mempersalahkan. Tapi, at
least, gue sendiri bisa menyangkal argumen itu karena beberapa twit gue
cuma pencitraan atau bisa dibilang semacam misrecognition act. Supaya
orang salah mengenali kepribadian gue. Atau orang salah mengenali apa
yang sebenernya sedang gue lakukan/rasain. Bagi kebanyakan orang
Indonesia, apalagi anak-anak kampus yang doyan banget gosip, paling
gampang bagi gue menjadikan mereka target. Karena apa? Karena mereka
terlalu bangga dengan apa yang mereka lihat, walaupun hanya permukaan,
tanpa ada niat untuk mempertanyakan atau sekadar mencari jawaban dari
sumber pertama. Begitulah.
Karena kebutuhan itulah, menurut gue harusnya dalam scoop kecil
seenggaknya anak-anak di FIB UI atau anak-anak Agora masing-masing
memiliki media blog sendiri. Nah bagi gue, Tumblr punya keragaman
komunitas yang luas dan lebih punya keasikan yang unik ketimbang media
blogging lainnya seperti Blogspot atau Wordpress. Nah, untuk itu
harusnya tiap orang di FIB atau seenggaknya tiap Badan Otonom mahasiswa
macem BEM itu punya akun tumblr sendiri. Post everything they wanna post
and everything they like. Peduli setan orang mau ngomong apa. Tapi
sayangnya, ga banyak anak-anak kampus yang melek teknologi dan punya
kebiasaan nulis (curhat) atau sekedar menghabiskan waktu untuk cari-cari
inspirasi/informasi di Internet. Well, I’m not a geek who spent most of
my time in front of my PC tapi seenggaknya lu bakal mengerti bahwa di
jaman sekarang, internet bukan sekedar penemuan biasa tapi udah menjadi
penemuan yang luar biasa berdampak bagi hidup dan perkembangan lu.
Sayang banget kan kalo misalnya komunitas-komunitas kaya Markas
Sastra, Teater Sastra, Sastra FC, BEM, DPM, dsb engga memaksimalkan
media blogging untuk berbagi informasi atau inspirasi padahal menurut
gue kebutuhan untuk mendapatkan informasi itu udah sebegitu banyaknya,
berbanding lurus dengan media untuk menyediakan informasi juga sama
banyaknya. Sayang banget kalo mereka punya banyak arsip dokumen-dokumen
atau materi-materi bagus yang bisa bikin kita semakin dekat dan mudah
mengakses ilmu pengetahuan tapi mereka masih kaya orang abad
pertengahan, ketik-print-tempel. Kurang-kurangin lah penggunaan kertas.
Katanya Go Green Agent. *Waelah*
Selain komunitas-komunitas formal kemahasiswaan gitu seenggaknya kita
bisa buat semacam komunitas independen yang didasari selera tiap-tiap
orang. Ya gak sih, daripada lu gosipin orang sesuatu yang ga jelas,
mendingan lu aktif blogging. Kasih dikit inspirasi kek ke orang-orang.
Seenggaknya hidup lu ga sampah-sampah amatlah. Mungkin gue kurang banyak
blog walking juga kali ya, jadi ga terlalu banyak ngeliat postingan
anak-anak kampus yang keren-keren. Atau emang mereka terlalu naive
ngeliat media blog ini sebagai sesuatu yang mahal atau terlalu menyita
waktu? Atau mereka gabisa nulis? Aaah, masa anak “Sastra” gabisa nulis
sih..
Ya, menurut gue sih tetep balik lagi ke khitah manusianya
masing-masing. Tergantung selera. Ga bisa juga gue maksain pendapat gue
ke orang lain. Tapi setidaknya gue cuma ngasih pendapat gue. Gini lho,
Tumblr. Asik. Kalo lu mau, yuk kita bikin komunitas Tumblr gitu. Semacam
Geng Perkumpulan Pemuja Ina dan Inu. Hahaha. Namun dari kesemuanya itu,
poin gue cuma satu sih: Cobalah mulai ngeblog apapun medianya.
*Cheers*
(Tumblr, 16 April 2013 Jam 05.10 WIB)
No comments:
Post a Comment
Kalo mau komen pake bahasa yang santun dan sopan ya saudara-saudari!